Senin, 24 Juni 2013

i'm sorry


“Aku sayang kamu”

“mmm..sebenarnya aku juga..(gugup)”

“kamu mau jadi pacarku??”

Stoppp!!! Hop!!

Cukup deh, bagi kalian para wanita, tidak perlu dilanjutkan, hal ini tidak benar, dan tidak pernah dibenarkan.  Di dalam islam tidak pernah ada kata pacaran, bahkan istilah pacaran islami pun tidak ada..tidak perlu memaksakan dan mencari-cari alasan.. jika alasan kebanyakan orang, “kalau nggak pacaran nanti nggak dapat jodoh..”

Memangnya yang ngatur jodoh itu siapa?

Bukan nenek moyang kita kok... Allah Sang Pencipta, Yang Maha Baik dan Yang Maha Mengetahui sudah menjelaskan secara gamblang dalam QS. Ar Ruum : 21 , yang artinya

21.  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Sudah jelas to???
Dari berbagai fakta yang telah terjadi membuktikan bahwa, pacaran iitu lebih banyak sisi merugikannya daripada senengnya..*khusus wanita hlo ya...
#utk bukti2nya cari sendiri ya...coba nanya sama yang pernah pacaran..hehee..

Disini tidak akan dipaparkan segala macem kerugian2 itu, dan tidak juga bentuk kesenangannya...pastilah kalian lebih tau..
Hanya saja, sekali lagi, agama tidak pernah membenarkan aktivitas pacaran tersebut, mau tau buktinya??

Allah berfirman di dalam QS. Al A’raf : 28, bahwasannya :
28Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?

Di dalam QS. Al Isra’ : 32
32.  Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Dalam surat Al Isra’, secara terang disebutkan bahwa, kita DILARANG untuk mendekati zina. Jangan disalah artikan ya...Sebagian mereka menanggapi bahwa, apabila Allah melarang memndekati zina, berarti berzina boleh??

“Nau’udzubillah..”

Dalam ayat tersebut, Allah bermaksut untuk mewanti-wanti, jangan sampai dekat dengan zina, supaya kamu tidak terjerumus dalam perbuatan zina itu sendiri..Jelas juga disebutkan bahwa, zina adalah suatu jalan yg buruk....
siapa yang bakal lebih dirugikan? tentu kalian wahai kaum wanita...

Dan tentu tidak sesedarhana itu ya...banyak alasan agar aktivitas ini dihalalkan, dan dengan segala cara  agar dia tidak bisa dibilang pacaran atau yang lain. Memang segala macam bentuk perbuatan buruk itu syetan jagonya. Dia punya segala macam cara untuk menyesatkan manusia, dan pacaarn ini salah satu caranya..jika seseorang atau beberapa orang sudah terjerumus di dalamnya, ketika mereka sulit untuk disadarkan dan terlanjur melakukan hal2 buruk dan keji itu, apa yang bisa dilakukan??

Ya cuma harus bertanggungjawab atas perbuatan itu, dan mohon mbok ya segera bertobat..jangan diulangi lagi ya....!!!

Kita manusia biasa tentunya, yang sering punya khilaf dan memang tempatnya salah, tapi dunia ini hanya sementara saudara-saudara, kita punya kehidupan yg hakiki, yakni akhirat, dan untuk mendapatkan segala macem kenikmatan disana juga ada syarat dan butuh perjuangan, insyaallah nggak berat kog syaratnya, Cuma menjalankan perintah-Nya dan menjauhi sejauh-jauhnya apa yang Dia larang. Jangan sampai termakan sama gemerlapnya dunia kawan....

Dan posisi kita adalah untuk saling mengingatkan.
Untuk kalian yang sudah terlanjur pacaran, atau dalam masa galau untuk memutuskan hubungan yg belum halal tu, tidak perlu berfikir lama jika sudah tau ilmu dan hukumya. 

Putuskan saja!!!

Jika mereka (laki-laki) itu benar2 sayang kepadamu, maka dia akan menghormatimu..dia akan menyimpannya untuk nanti jika memang engkaulah bidadari miliknya, jika memang dia lah yang akan jadi pangeranmu...

Atau jika ada laki-laki yang datang padamu menyatakan bahwa dia sayang padamu, atau memproklamirkan diri bahwa dia cinta padamu, tanyakan saja padanya siap tidak jika langsung menikah... nah, pengujian pun dimulai... J
Pengujian disini maksutnya adalah kesiapan laki-laki tersebut, dan juga untuk menguji sayang dan cintanya itu yang seperti apa...

Dan saudariku sekalian, cukupkan sampai disini ya...jangan diulangi lagi, karena kalianlah yang akan merugi... kebanyakan mereka (kaum adam) hanya mencari kesenangan dari kalian. Sebagian mereka akan bangga jika telah mendapatkanmu, jika mereka telah berhasil mengujimu dan merusakmu...
Putuskan!!!

Terakhir.......
Ada satu nasyid yang mungkin bisa menginspirasi....
Check it out ...

Kau tahu tentang hatiku yg tak pernah bisa melupakanmu..
Kau tahu tentang diriku yg slalu mengenangmu selamanya
Kini kusadari bhwa smua itu adalah salah juga keliru
Akan membuat hati menjadi ternodai
Maafkanlah sgala khilaf yg telah kita lewati telah membawamu ke dalam jalan yg melupakan Tuhan
Kita memang harus berpisah tuk menjaga diri
Tuk kembali arungi hidup dalam ridho illahi

Ku tau bahwa dirimu mendambakan kasih suci yg sejati
Ku tau bahwa dirimu merindukan kasih sayang yang hakiki
Kini kusadari bahwa semua itu adalah salah juga keliru
Akan membuat hati mjd ternodai
Maafkanlah segala khilaf yg telah kita lewati telah membawamu ke dalam jalan yg melupakan Tuhan
Kita memang harus berpisah tuk menjaga diri
Tuk kembali arungi hidup dlm ridho illahi

Dan bila takdirnya kita bersama
Pastilah Allah kan menyatukan kita...

Jumat, 07 Juni 2013



Membangun Akhlak yang baik dengan Sifat Amanah


Sifat amanah adalah sifat seseorang yang bisa dipercayai dalam menjalankan tugas atau sesuatu hal apapun dan merasa mempunyai tanggungjawab atasnya. Rasulullah saw bersabda :“ Tidak ( sempurna ) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak ( sempurna ) agama seseorang yang tidak menunaikan janji.”( HR. Ahmad )

Janji dalam hadist tersebut adalah sebuah amanah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang yang berupa hak-hak Allah maupunhak-hak hamba yang harus ditunaikan oleh mereka kepada yang lainnya. Sedangkan di dalam Al Qur’an Allah berfirman :“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya...”( QS. An-Nisa : 58 )

Satu contoh amanah yang berupa hak-hak hamba yang harus ditunaikan oleh seseorang kepada yang lainnya. Adalah seorang teman yang ketika itu memiliki suatu urusan yang bersifat urgent atau penting, tetapi di sisi lain dia mendapat sebuah amanah dari organisasi yang dia ikuti, yaitu menjadi MC di sebuah acara yang diadakan organisasi tersebut. Dan karena dia merasa memiliki kewajiban dia pun memilih untuk menunaikan amanah tersebut terlebih dahulu walaupun dia sendiri memiliki urusan yang tidak kalah pentingnya. Inilah yang disebut tanggung jawab terhadap amanah. Mendahulukannya di atas kepentingan yang lain.

Allah memerintahkan kepada kita untuk menunaikan amanah dan melarang kita untuk mengkhianatinya. Dalam surah lainnya Allah berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal : 27)

Dan sifat amanah ini adalah salah satu pembangun akhlak terpuji yang dapat menambah keimanan dalam diri setiap orang. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin mengatakan, “Menunaikan amanah termasuk tanda keimanan seseorang. Karena itu, jika kau dapati seseorang memiliki sifat amanah dalam segala sesuatu yang diamanahkan kepadanya, menunaikannya sesempurna mungkin, ketahuilah bahwa dia seorang yang kuatimannya. Dan jika kau dapati seseorang bersifat khianat, ketahuilah bahwa dia lemah imannya.”
(Syarh Riyadhish Shalihin, 1/731)


Oleh karenanya, salah satu ciri orang yang mempunyai keimanan adalah dia yang bersifat amanah, merasa memiliki tanggungjawab lebih apabila dipercaya oleh orang lain.

~ Keep Spirit ~