Rabu, 03 April 2013

Kesempatan (Opportunity)



Cerita ini dimulai bukan karena di sengaja, kami adalah satu tim dalam dalam sebuah program yang diadakan oleh Dikti. Program ini bernama PHBD (Program Hibah Bina Desa), bentuk programnya adalah berbentuk pengajuan proposal yang berisi tentang rencana kerja dan pembinaan desa tertentu dengan tujuan untuk mengembangkan desa yang memiliki potensi agar desa tersebut bisa selangkah lebih maju dari sebelumnya.

Tim kami terdiri dari 3 anggota, saya, Ayu dan Mbak Zahra. Saya sebagai ketuanya. Dan kami memilih salah satu desa di daerah Klaten yang bernama Desa Ngemplakseneng, eks tempat KKN mbak Zahra. Kami memilih desa tersebut karena desa itu memiliki potensi alam yang mendukung, mereka memiliki banyak pohon nangka yang belum dimanfaatkan, sehingga ketika musim pun banyak buahnya yang terbuang, atau hanya dijual mentah. Dan juga mereka memiliki kelompok ternak kambing etawa yang sekarang ini sedang trend perkembangannya. Namun, lagi-lagi warga setempat belum bisa mengolahnya menjadi seuatu yang lebih bernilai ekonomi.

Maka, kami mengangkat produksi kambing etawa sebagai tema PHBD ini..

Saat itu, kami hanya memiliki waktu 4 hari untuk merampungkan semuanya, proposal, administrasi dan juga persetujuan dari warga desa sendiri…

1 hari pertama , proposal selesai dibuat, namun masih perlu penyempurnaan, hari kedua saya dan mbak Zahra menuju desa binaan untuk mendapat persetujuan. Dan akhirnya tanda tangan ketua kelompok ternak didapat. Sedangkan ayu, melakukan pengeditan dan juga konsultasi dengan dosen pendamping. Hari pertama dan kedua pembuatan proposal ini bisa dibilang tanpa hambatan.

Hari ketiga, ketika semua sudah hampir selesai, kendala pun mulai bermunculan, kami belum mendapat tanda tangan penanggung jawab. Mulailah di situ kami kebingungan siapa yang bisa. Sedangkan saat itu hari sabtu, otomatis aktivitas kampus libur. Kemudian kami berinisiatif untuk menghubunbungi dekan, ternyata pak dekan sedang bepergian, untungnya belaiu bilang setengah jam lagi sampaai di stasiun Tugu Jogja. Waktu itu pukul 14:16. Kami masih lari kesana kemari untuk ngurus cap, tanda tangan ketua organisasi, dsb. Karena program ini harus mengatasnamakan organisasi kampus.

Setengah jamnya pak dekan pun akhirnya tak terkejar. Hampir frustasi dan pesimis trus menghampiri. Tapi saya terus meyakinkan ayu, bahwa kita masih harus mencoba, padahalk dalam diri saya sendiri pun frustasi sudah menggelayuti. Langkah sudah hampir terhenti dan air mata nggak bisa di bending lagi.

Satu lagi syarat administrasinya adalah SK organisasi yang dikeluarkan dari rector, jelas kami punya, namun kami baru saja dilantik dan SK masih dibawa atasan organisasi kami, belum ditandatangani pula…..waaaaaaaaaaa..lengkap sudah.
Saya ngejar sang sekertaris baru, yang pegang SK kami, ternyata beliau ada kuliah, kuliah hari sabtu. Selesai jam 17:00…

Oya, proposal ini paling lambat adalah hari minggu, 31 Maret 2013 jam 00:00.. betapa pusingnya hai itu, belum lagi kiriman paket yang sudah tutup, kami berinisiatif memakai travel, tapi travel terakhir berangkat jam 16:30 hari sabtu itu.. huftt, benar-benar hari yang berat.
Kembali ke atas, tentang tanda tangan  pak dekan, karena kami terlambat, maka kami telfon lagi beliau, bermaksut dtang ke rumah, tapi beliau tidak mengijinkan,”besok pagi saja ya..jam setengah 8 saya tunggu..” telfon pun ditutup.

Baiklah, setengah 8. Saya memtuskan pulang dan menyuruh ayu untuk istirahat.

Malamnya, di asrama kebetulan ada acara perpisahan dengan alumni organisasi kami. Betempat di asrama putra. Pukul 20:00 saya menuju asrama putra, merenung di pojok asrama, dan tiba-tiba seseorang menegurku, dia adalah adik tingkatku, sudah seperti adik sendiri. Dia bilang begini, “wes ra sah di pikir, kabeh ki enek dalane dewe-dewe” (sudah nggak usah dipirkan, semua itu ada jalannya sendiri-sendiri)

Jeddeeeer… you know what?? Kayak habis tersambar petir. Saya dinasihati sama anak kecil, itu yang membuat saya shock.. setelah itu, saya kembali merenung, dan berusaha menumbuhkan kepercayaan diri ini kembali.

“Perjalananmu belum terhenti MJ.. Masih ada satu hari kesempatan untuk mencoba, meskipun kemungkinan keberhasilan itu tipis. Kalaupun ternyata tidak sesuai harapanmu, maka Tuhan punya rencana yang lebih indah dari yang kau sangka-sangkakan. Mungkin lelah & letihmu hari ini adalah sebagai benih dari buah yang nikmat esok hari, entah itu kapan. INGAAT itu !!!!
Nikmati sajat hari ini..”

Setidaknya menumbuhkan semangat saya untuk tetap memperjuangkan ini, dan esok harinya, tentang SK, saya menggunakan yang periode tahun lalu, semoga bisa. Dan tanda tangan pak dekan, Alhamdulillah beliau meluangkan waktunya untuk kami. Dan terakhir adalah pengiriman. Jogja sudah dikelilingi, kami mencari jasa pengiriman yang siapa tahu buka walau hari minggu, namun nihil…

Ayu berusaha menghubungi travel, daaaaaaan,, subhanallah, masih ada travel menuju Jakarta, tepatnya di senayan. Jam 16:00 travel berangkat. Alamat travel itu di Jl. Veteran no 150. Selatan kebun binatang Gembira Loka. Kami segera ke sana. kalau dikira-kira dokumen tersebut akan sampai jakarta hari senin tgl 1 April 2013. dan itu artinya dokumen tidak akan diterima, tapi entahlah, semoga Allah berkehendak lain...

Setiap ada kemauan itu pasti ada jalan, dan setiap jalan itu pasti ada tikungan. Maksutnya, perlu pengorbanan, semuanya tidak lantas berjalan mulus, meskipun ada yang demikian. Tapi inilah rasanya perjuangan, pengorbanan sebagai awal kesuksesan. Insyaallah, semoga.
Perjuangan itu belum berakhir, ternyata Allah masih menguji kami. Ada saja kendala yang menghadang.. yaaah, sekali lagi, inilah perjuangan.. semoga dengan ini kami lebih dewasa lagi.

Oyaa… beberapa pelajaran yang bisa di ambil dari cerita di atas :

1.      Rencanakan sesuatu itu dengan baik. bagi waktu dengan baik. utamakan mana yang harus terlebih dahulu.
2.      hargailah waktu. Satu detik waktumu itu sangat berharga untuk masa depanmu.
3.      Setiap ada kemauan itu butuh perjuangan dan pengorbanan.
4.      Ikhtiar, Berdo’a dan tawakkal.
5.      Yang terbaik menurutmu belum tentu yang terbaik menurut Allah, karena Dia lah sebaik-baik perencana. Kamu hanya bisa berencana, tapi semua atas kehendankNya. Dia yang menentukan segala. 

Selasa, 02 April 2013

Drama


Drama singkat alam mimpi


Minggu, 31 Maret adalah hari kedua yang melelahkan. Sangat. Ngurus ini dan itu. Dan pagi itu, sedang duduk di depan rumah pak dekan (ada urusan dengan beliau). Menunggu sambil membuka-buka lagi file2 yang akan dimintai tanda tangan beliau. Map itu berisi arsip2 lamaku ternyata… baca-baca sejenak, dan nemu 1 tulisan lama. Drama tentang impian seorang wanita.

Begini ceritanya…

Tanggal 13 Oktober 2012 pukul 06:30 drama tersebut tertuang dalam sebuah tulisan dengan tinta hitam di atas kertas putih..#halah,
Singkatnya, ini dia dramanya..

 “Kamu siap ngurus rumah tangga nggak?? Alias nikah, kamu siap??”

Bleeekkk.. jeddeeer..nggak percaya..pertanyaan tak terduga keluar dari mulutnya, seseorang yang setahun lalu ku kenal.. dan selama itu pula sudah tidak lagi bertatap muka.
Bahagia?? #tentu



Kaget?# apalagi.. impian setiap insane untuk segera menyempurnakan separuh agamanya..
“ Siap nggak??” tampaknya dia serius..
“kamu serius ngomong ini??”
“serius..” dia meyakinkan.
“yakin??”
“Sangat yakin”

Duuuhhh.. bingung..dia yang setahun lalu bertemu dan sekarang dipertemukan lagi…
“ ya monggo klo yakin, minta ijin ke bapak ibu.. saya mah ngikut orang tua saja..”
#walaupun sebenarnya sudah ada yang berhasil mencuri hati..

Rasanya …sesuatu banget..dan sesi curhat2 bareng dimulai, anak ibu satu2nya yang belum nikah ya aku, sekolah dulu, masih muda kog…ga usah cpet2..
cerita ke ibu dan bapak bahwa ada yang nglamar dan bla..bla..bla…and, you know what???
Ibu dan bapak merestui..waaaa…dapat durian runtuh ni, Alhamdulillah..
Sayangnya, restu tadi hanya ada dalam mimpi. Andai semua tadi jadi kenyataan..bahagianya..

#eiiiitsss, Ingat ya!! Dilarang berandai-andai, barlah semua berjalan sesuai ketetapan-Nya.
Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana
# jangan pernah sekali-kali meragukan itu ; Dia selalu apik dalam mengatur segalanya.. jalani saja apa adanya, tapi yaaa jangan lupa ikhtiarnya klo pengen dapet segala sesuatunya.

Banyak wanita ataupun laki-laki yg statusnya masih kuliah apalagi baru di dalam dunia perkuliahaan yg sudah atau sedang merasakan keinginan untuk segera menikah tapi orang tua masih melarang.. jelas alasannya adalah untuk fokus kuliah dan segudang alasan lainnya..bla.bla.bla..

Tapi ketika Allah telah mengijinkan?berkehendak, semuanya jadi mudah tuh..enteng..ngerayu orang tua?? Gampang.. bebas hambatan kayak jalan tol..
Sebuah kisah nyata dari salah satu mahasiswa, ketika di tengah2 studinya dia merasa sudah harus dan siap menikah, siap untuk berbagi kehidupannya. Tetapi orang tua yang melarang. Lanjutrkan studi mu dulu..terang orangtuanya..
Sekali lagi, ketika Allah telah berkehendak dan member lampu hijau, semuanya mudah.. ibu yang biasanya paling susah ditaklukkan..#whatt???Maksutnya paling susah dirayu dan dimintai restu..
Pun akhirnya dapat luluh juga.. because of Allah.
#horeeee..plok.plok..

Dan jangan sekali-kali berpikiran bahwa ketika menikah harus punya banyak uang..no..no.no.. Bahkan sahabat Nabi ali bin Abi Thalib ketika mengkhitbah Fatimah putrio Baginda nabi, ia tidak memiliki harta apapun, hany cincin besi yang bisa beliau berikan….
Dan dalam agama pun telah dijelaskan dengan gambling, bahwasannya melalui pernikahan inilah pintu-pintu rezeki terbuka lebar, dan awal dari sebuah kesuksesan.. kenapa bisa begitu?? Karena pernikahan adalah sebiah ikatan yang mengikat dua buah keluarga, menjalin silaturrhmi dan dari sini pula pintu2 rezeki itu terbuka…
Sering bersilaturrami termasuk menjaganya adalah sebuah jalan bagi rezeki untuk mendatangi kita…
Begitu teman-teman...

Demikian, bagi kalian yang merasa telah siap menikah, sudah siap berbagi, tapi bukan sekedar kepengen sajaa ya…
Ini doa untukmu yang mungkin lagi galau merasakannya :



“ Ya Allah, jika Engkau telah ijinkan untuk menyempurnakan separuh agamaku, maka segerakanlah, pertemukan aku dengannya (yang akan jadi imam dan ayah bagi anak-anakku), tapi jika Engaku belum mengehndaki maka berikan ketenangan & ketentraman di jiwaku ini…-Amiiin”

Tapi, jika kalian hanya merasa itu adalah keinginan belaka maka bangunlah sekarang, bukan saatnya bermimpi lagi, buka mata dan move on. Ubah pikiranmu sekarang, bukan saatnya lagi bersenang-senang. Berkarya lah, buat ibu dan bapak bangga, beri yang terbaik untuk mereka. Ciptakan senyuman di wajah mereka. . . .



:: Haiii Bahagia..
Aku akan segera datang menjemputmu.. dengan perahu kertas buatanku.. bersama-sama dengan kesuksesan, kita akan arungi dunia ini…
tunggu aku, dan pastikan bahwa kau akan
membersamaiku ::












Selasa, 26 Maret 2013





Pagi ini, pukul 04:32 suara adzan masjid tercinta Kubah Kuning terdengar lantang memenuhi sudut ruangan. Rutinitas setiap harinya adalah pergi ke masjid menunaikan shalat subuh berjama’ah. Meski akhir-akhir ini aku sedikit jadi orang yang pemalas.. Rutinitas di siang hari yang cukup menguras tenaga, kuliah hari senin yang sangat amat padat, kemudian masih mengurus tetek bengek untuk PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) *sebenarnya temen yang ngurus, tp ikut bantu2..malam harinya masih rapat karena kebetulan aku dipaksa untuk menjadi PI (Pengurus Inti). Hari yang padat. Tapi pagi ini, aku paksakan badan untuk bangun dan pergi ke masjid, saya paksakan diri ini untuk semangat...tapi pa yang terjadi....
Justru mood-ku malah jadi turun drastis. Entah karena apa, wajahku terlihat masam kemana-mana (kata teman) * tapi aku juga sadar akan itu...

Aku adalah tipikal orang yang susah menghindari atau menyembunyikan mood, entah itu good mood atau bad mood. Jadi aku rasa kalian(teman-teman/saudari2ku tercinta) sudah hapal bagaimana aku...yaa..inilah aku...

Dan pagi ini,bagai tersambar petir di pagi buta, bahkan ketika mataharipun belum sempat melongok, sebuah kalimat yang dikutip dari satu ayat salah satu surat di Al-Qur’an..Surat ‘Abasa.. kurang lebih artinya begini :
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena sorang buta datang kepadanya....”

Surat ini diturunkan kepada Baginda Rasulullah SAW sebagai peringatan, jangan pernah bermuka masam di depan orang lain. Bahkan di depan orang buta sekalipun. Allah sendiri yang menegur langsung Baginda Rasulullah.

Tamparan itu cukup bagiku untuk membuka mata.. terimakasih saudariku, terimakasih atas tamparanmu pagi ini...akan ku catat  baik-baik, dan kamu (catatan ini) menjadi saksi nya....
Aku mungkin tidak pe-de untukmenyampaikan ini secara lisan , tapi melalui catatan ini, semoga engkau mengerti, dan aku meminta maaf pada kalian (sausari2ku) karena terlalu banyak menyusahkankalian, membuat suasana tidak nyaman dengan keadaanku. Maaf jika bicara, tingkah laku dan bahkan diamku yang sering menyakiti hati kalia....

Mohon dimaafkan ya..dan ingatkan selalu, karena sungguh aku pun bukan makhluk yang sempurna..dan kadang tamparan-ramparan itulah yang aku butuhkan...


Pojok Masjid Ulil Albab  18:54 

Jumat, 22 Maret 2013

Wanita Sebagai Istri dan Ibu



By : Buletin Annisa KMMP ITB (Institut Teknologi Bandung)

Menjadi wanita shalihah

Dalam bahasa Al-Qur’an, wanita disebut imroatun yang mempunyai akar katayang sama dengan kata mir’atun. Mir’atun berarti cermin. Cermin dapat berfungsi dengan baik apabila cermin itu bersih dan tidak rusak sehingga mampu menghasilkan panyulan cahaya yang baik pula. Demikian juga seorang wanita, dimana keberadaannya menjadi cermin hidup/kehidupan keluarga yang harus berfungsi sebagaimana mestinya.

Wanita dalam kehidupannya menjalankan multiperan, diantaranya : peran sebagai istri, sebagai ibu dan sekaligus peran sebagai anak, atau bahakan sebagai wanita karier. Tentu peran ini sangat berat, namun apabila dijalani dengan ikhlas mka semuanya akan menjadi ringan.
Dari Aisyah ra. Yang menceritakan ; Aku bertanya kepada Rasulullah, “ Siapakah yang paling besar haknya pada perempuan?” Rasulullah menjawab, “Suaminya”. Aku bertanyal agi, “Siapakah yang paling besar haknya terhadap laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya”. (HR. Hakim)
Wanita Sebagai Istri

Wanita seabagi pendamping suami, secara umum tugasnya adalah memenuhi kewajibannya terhadap suami, mendukung/mendorong semangat untuk keberhasilan suami dalam berbagai hal dan mendoakan suami. Istri yang shalihah adalah perhiasan terindah. Seorang istri yang baik akan berusaha untuk melaksanakn tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Walaupun terkadang timbul perasaan malasatau berat, tetapi hendaknya diingat bahwa keridhaan suami lebih diutamakannya diatas perasaannya.

Banyak peluang bagi seorang wanita untuk beribadah kepada Allah dalam rumah tangganya dan terlalu mudah dalam memperoleh pahala dalam kehidupan rumah tangga, yakni dengan menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya sebagai seorang istri tentunya dengan hati yang ikhlas. Namun sebaliknya, terlalu mudah pula wanita (istri) terjerumus kepada dosa besar kalau melanggar    ketentuan yang telah Allah gariskan. Yang perlu diingat oleh istri adalah agar berupaya  mengikhlaskan niat hanya untuk Allah dalam melaksanakan kewajibannya sebagai istri sepanajng waktu.

Rasulullah SAW bersabda,
“pengabdianmu kepada suamimu adalah shodaqoh” (HR. Dailami)
“Sampaikanlah kepada siapa yang engkau temui daripada kaum wanita, bahwasannya taat kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, tetapi sangat sedikit daripada golonganmu yang dapat melakukannya.” (HR. Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)

Berikut 10 wasiat seorang ibu kepada putrinya untuk pegangan dalammenjalankan perannya sebagai istri :
1.      Bertemanlah dengan sikap qona’ah
2.      Denagrkan dan taati apa-apa yang baik, saran-saran dan keluhannya
3.      Perhatikan apa-apa yang disenanginya dan apa-apa yang tidak disenanginya
4.      Jangan sampai memandang sesuatu yang buruk dan mencium kecuali bau yang harum
5.      Perhatikan waktu makannya, kebutuhannya, ibadahnya dan jagalah ketenangan tidurnya
6.      Perhatikan dan jagalah rumah dan hartanya
7.      Peliharalah dirinya, kehormatannya, anak-anaknya dan silaturrahmi dengan keluarganya
8.      Janganlah engaku menyebarkan rahasia dan mendurhakai perintah baiknya
9.      Janganlah engkau gembira saat dia sedang sedih dan jangan bersedih saat ia bergembira
10. Tunjukkan penghormatan dan ketaatanmu sebesar-besanya.
Banyak diakui kaum laki-laki bahwasannya, dibalik keberhasilan seorang laki-laki terdapat wanita yang hebat dibelakangnya yang selalu mendoakannya. Wanita itu adalah ibu, istri dan anaknya.

Wanita sebagai Ibu

Ibu adalah sebatan bagi seorang wanita yang telah melahirkan, wanita yang sudah tua atau wanita yang membimbing/mengasuh anak. Peran ibu sangat besar dalam mewujudkan kabahagiaan dan keutuhan keluarga. Pada sisi lain, ibu juga diangkat tinggi oleh Allah swt. Tugas ibu sebagai orangtua sangat berat dan Allah melatihnay sejak ia mengandung seperti sakit, lemah, mual-mual,pusing atau berbagai keinginan aneh. Selain itu calon ibu juga akan dilatih untuk membawa janinnya kemanapun dia pergi. Latihan yang terberat adalah ketika ia melahirkan, beratruh antara hidup dan mati. Ketik latihan berat ini berakhir dengan baik, maka tugas berikutnya juga berat karena bersifat fisik dan pskologis.

Rasulullah bersabda, “ Apabila seorang wanita ridho dengan kehamilannya dari suaminya yang sah, sesungguhnya dia mendapat ganjaran pahala seperti ibadah puasa dan mengerjakan ibadah-ibadah lainnya di jalan Allah dan jika ia merasa berat, letih atau lesu, tidaklah dapat dibayangkan oleh penghuni langit dan bumi betapa kesenangannya disediakan oleh Allah swt di akhirat nanti. Apabila anaknya lahir, maka dari setiap teguk air susu yang dihisap oleh anak, si ibu mendapat kebajikan pahala. Apabila si ibu berjaga malam (kurang tidur karena anak) maka si ibu mendapat pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba sahaya karena Allah.”(HR. Ibn Hibban)

Untuk bekal atau pegangan orangtua dalam mendidik anak, berikut peringatan Dorothy Law Nolte dalam “Children learn what they live” (anak-anak belajar dari kehidupannya) :
1.      Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
2.      Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
3.      Jika anak dibesarkan dengan Cemoohan, ia belajar rendah diri
4.      Jika anak dibesarkan dengan Hinaan, ia belajar menyesali diri
5.      Jika anak dibesarkan dengan Toleransi, ia belajar menahan diri
6.      Jika anak dibesarkan dengan Dorongan, ia belajar percaya diri
7.      Jika anak dibesarkan dengan Pujian, ia belajar menghargai
8.      Jika anak dibesarkan dengan Sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
9.      Jika anak dibesarkan dengan Rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
10. Jika anak dibesarkan dengan Dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
11. Jika anak dibesarkan dengan Kasih sayang dan bershabat, ia belajar menemukan cinya dalam kehidupannya.

Tergambar dengan jelas bahwa perlakuan orangtua, khususnya ibu, akan menentukan potretkarakter anak-anaknya. Oleh karena itu, harus dihindari adanya sikap berlawanan antara ibu dan ayah, karena mungkin hasilnya akan lebih buruk lagi.
Disamping mendidik karakter,hendaknya kita membekali anak-anak kita dengan mempertahankan dan mengembangkan kualitas iman; bekerja dengan baik (disiplin/menghargai waktu); berjuang bekerja sama menegakkan kebenaran dan bekerja sama menyebarkan kesabaran (QS. Al-Isra’ : 1-4)