
Dari Abû Hurairah ra., ia berkata;
Rasulullah saw. Bersabda : Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. …. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian
sehingga bercucuran air matanya.
(H.R.
Mutafaq `alaih)
Air mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses
lakrimasi untuk membersikan mata. Kata lakrimasi juga dapat digunakan merujuk pada
menangis. Emosi yang kuat juga dapat menyebabkan menangis, meskipun kebanyakan mamalia
darat memiliki system lakrimasi untuk membiarkan mata mereka basah, manusia adalah
mamalia satu-satunya yang memiliki emosi air mata.
Ketika kita merasakan kerinduan
terhadap ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang mungkin berada jauh dengan kita
atau ketika kita merindukan sesuatu yang sangat kita inginkan, pergi ke suatu tempat
yang sangat didambakan misalnya, yang karena semua itu bisa membuat kita menangis
maka air mata itu keluar karena jelas dia sedang merindu. Inilah yang disebut emosi
air mata. Lalu, bagaimana jika keadaannya dibalik, kita justru merindukan sebuah
tetesan air mata yang lama tidak menetes lagi. Bagaimana seseorang bisa merindukan
sebuah air mata?
Sebuah kisah datang dari seorang wanita yang
sungguh-sungguh telah kehilangan air matanya. Entah sejak kapan ia tidak pernah
merasakan lagi tangis meski ia dalam keadaan bersedih sekalipun. Ia tersiksa,
sangat tersiksa dan sangat merindukan air mata itu datang. Ketika sedang memohon
berdo’a kepada Sang MahaPemberi Hidup sekalipun ia merasa kesulitan mengeluarkan
air mata itu.
Air mata yang digunakan untuk
mengekspresikan, meluapkandan menumpahkan segala perasaan tak juga kunjung datang.
Sungguh, wanita itu sangat peka hingga ia bisa merasakan betapa keras hatinya bahkan
ketika sedang berdoa dan berkhalwat dengan Sang Maha Pemberi air mata namun air
matanya tak keluar setetes pun. Keadaan ini sangat jarang ditemui, atau mungkin
tidak pernah ada kecuali wanita yang dikisahkan tadi. Kepekaan ini berarti anugerah
karena ia menyadari betapa berharganya air mata itu, air mata yang bisa menjadi
jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dari Anas ra.bahwa Nabi
saw ia bersabda: Barangsiapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena
takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ketanah, maka dia tidak akan disiksa
di hari kiamat kelak. (HR. al-Hâkimdalam kitab Shahih-nya, disetujui oleh
adz-Dzahabi)
Air mata memang identik dengan
kaum hawa, dengan perasaan halusnya kaum hawa dengan sangat mudahnya mengeluarkan
air mata ketika ia sedang merasakan bahagia, sedih dan bahkan ketika mendengar sebuah
cerita. Tetapi Allah menciptakan air mata tidak hanya untuk kaum hawa. Kaum adam
pun juga memiliki air mata ini. Namun terkadang kaum adam menganggap air mata itu
merupakan suatu hal yang pantang keluar dari matanya. Menganggap dirinya telah menjadi
makhluk yang lemah apabila air mata keluar dari pelupuk matanya. Mengapa begitu?
Padahal Rasulullah sendiri tidak pernah pantang terhadap air mata.
Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah
saw. Pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah mendengarnya.
Rasulullah saw. bersabda: Andai kata kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui,
maka niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi
wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. (Mutafaq `alaih)
Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata;
telah bersabda Nabi saw. kepadaku: Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah
saw. Pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidakpernahmendengarnya.
Rasulullah saw. bersabda: Andaikata kalian mengetahuiapa-apa yang aku ketahui,
maka niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi
wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. (Mutafaq `alaih)
“kamu (Muhammad) sebagai saksi
atas mereka itu (sebagai umatmu).” (QS. an-Nisa [4]: 41). Kemudian Rasulullah
saw. bersabda, “Cukup sampai di sini.” Aku menoleh kepada Rasul saw., ternyata kedua
matanya mengucurkan air mata. (Mutafaq `alaih).
Seseorang menangis atau sesering
apa ia menangis bukan berarti ia lemah, justru karena air mata itu yang
menjadikan kekuatan bagi dirinya. Air mata bukanlah tanda sebuah kelemahan, tetapi
air mata juga biasa menjadi tanda bahwa hatinya masihpeka. Hati yang bisa merasakan
nikmat dan karunia Allah. Air mata kekuatan dari Sang Pencipta dan merupakan salah
satu jalan untuk meraih keridhaan-Nya. Maka menangislah, karena air mata itu telah
diciptakan Allah untuk melegakan, melepas sedih dan membuat perasaan seseorang jauh
lebih baik serta membawa ketenangan. Karena pada dasarnya menangis membantu menyingkirkan
kimiawi stress dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar